
Covert Selling adalah Teknik Penjualan dengan cara memberi informasi secara terselubung tentang suatu produk/jasa, penyampainya sangat halus (alam bawah sadar) kepada konsumen. Seperti ‘magic’ tetapi sebenarnya lebih seperti teknik mempengaruhi calon konsumen Anda
Karena dalam penjualan di Internet Anda tidak bertemu langsung dengan konsumen Anda, maka teknik ini lebih di titik beratkan pada TULISAN + GAMBAR. Perlu di latih terus sampai Anda menemukan teknik yang efektif pada pembuatan teknik covert selling ini
Covert Selling Efektif di Sosial Media
Pada dasarnya covert selling lebih efektif bila digunaan untuk membuat status di sosial media Anda. Seolah- olah Anda membuat status tentang kehidupan sehari-hari, masalah pribadi, curcol (curhat colongan), keluh kesah dan status lainya namun tujuanya mengandung rasa penasaran (kepo) yang membuat orang lain berkomentar, klarifikasi bahkan hingga share
Promosi dengan cara hard selling yang langsung mewarkan produk terang-terangan di sosial media sering kali bisa mengakibatkan anda di-unfriend/unfollow.
Hal ini karena teknik hard selling bisa membuat beranda teman/follower anda di media sosial kebanjiran iklan jualan anda. Orang-orang banyak yang tidak suka dengan hal ini karena fungsi media sosial untuk bersosialisasi malah jadi katalog jualan.
Agar tidak terjadi hal demikian, maka anda harus menerapkan teknik covert selling ini agar teman-teman anda tidak merasa dijuali.
Bangun Sosial Proof dengan Covert Selling
Pesan pentingnya adalah Anda harus meningkatkan social proof dan kredibilitas anda terlebih dahulu agar orang lain percaya.
Kebanyakan orang membeli suatu produk karena mereka sudah tahu, suka dan percaya dengan produk mereka. Akan sulit bagi anda untuk menjual produk jika target market tidak tahu siapa anda dan apa kelebihan produk anda. Walaupun mereka tahu pun, pembeli perlu banyak pertimbangan lainnya sebelum memutuskan untuk membeli.
Untuk membangun kredibilitas dan kepercayaan pelanggan, penggunaan teknik covert selling akan sangat bagus untuk diterapkan .
Contoh covert selling ; testimoni dari pelanggan, cerita tentang kepuasan konsumen, status yang mengandung rasa penasaran/ ingin tahu.

Baca Juga :
Bagaimana cara kita melakukan covert selling diantaranya sebaga berikut:
Story Telling
Teknik covert selling yang paling mudah adalah story telling. Ternyata jualan pakai story telling itu sangat ampuh, karena dengan cerita bisa menurunkan gelombang otak kita sampai ke dalam bawah sadar lho, biasanya berkaitan dengan kehidupan kita secara umum. Seperti kegiatan sehari-hari, ketika bersama anak, istri, keluarga, pada saat pejalanan, kerja yang tujuanya menggugah emosi dan menjadi penasaran tentang suatu hal yang kita ceritakan.
Prinsip dasarnya kita bercerita membangun interest/ ketertarikan seperti tentang hasil (testimoni), manfaat yang diperoleh tentang suatu, kekaguman/ketakjuban, menggugah emosi, kemanusiaan yang ujungnya ingin berinteraksi aau menghubungi Anda.
Buktinya, pernah ngga kita baca cerita sampai nggak ngeh kalau dipanggil sama orang tua, atau ketika ada yang cerita sedih kita jadi ikutan sedih juga?
Nah kalau dipakai buat jualan, habis baca cerita bisa tanpa sadar dia borong barang kita, hehe
Saya share salah satu contohnya yah :
�Saya selalu ingat momen-momen bahagia saat idul fitri, terutama saat setiap keluarga beramai-ramai berjalan menuju tanah lapang untuk sholat idul fitri. Banyak anak-anak juga yang turut serta bersama kedua orang tua mereka. Mereka terlihat sangat ceria terlebih dengan pakaian-pakaian baru yang mereka kenakan.
Tiba-tiba terbersit di pikiran saya, mengenai pakaian yang mereka kenakan. Banyak anak-anak yang bangga menggunakan kaos-kaos kartun dari luar yang rata-rata juga produksi brand luar negeri. Rasanya akan lebih pas ketika momen seperti ini, mereka mengenakan kaos-kaos yang bernafaskan islami apalagi sudah banyak brand-brand lokal yang memproduksinya.
Alhamdulillah istri saya berfikiran hal yang sama dan mulai menjualkan produk kaos anak xxx. Selain bajunya berwarna ceria dan disertai gambar yang lucu, beberapa juga memiliki kalimat yang Islami, seperti “aku rajin sholat” atau “aku anak sholeh”.
Banyak sekali anak-anak yang merasa senang mengenakan baju tersebut mungkin karena gambarnya yang menarik dan bahannya yang ngga bikin gerah. Para orang tua pun terlihat bangga melihat anaknya memakai baju itu.
Lebih penting dari itu semua, semoga anak-anak kita bangga yah akan identitasnya sebagai muslim, setuju? ^_^�
Baca Juga :
Oke itu lah ceritanya, kebayang yah? Apa jadi pengen ikutan beli? Hehehe😁
😊
Intinya di cerita itu kita focus pada nilai produknya, bukan tentang detail bahan, varian produk bahkan harga, jadi bukan covert selling lagi dong, hehe
Teknik Harga Inbox
Teknik ini sebelumnya sempat viral nih,hehe
Kenapa sih perlu inbox segala untuk harga, ngga langsung dicantumkan aja.
Nah inilah jawabannya, karena PENASARAN ADALAH PEMASARAN
Dengan kita hanya menuliskan detail manfaat produk atau promo di status tanpa menyertai harga, orang-orang akan tergerak untuk bertanya.
Saat mereka bertanya, Anda bisa punya kesempatan untuk memberikan edukasi lebih lanjut tentang produk Anda, atau menawarkan promo terbatas agar mereka kebelet beli.
Kalau langsung sudah ada harganya, orang tidak akan tergerak bertanya. Apalagi jika harganya relatif mahal, biasanya orang akan langsung keberatan. Padahal dia belum tau manfaat lebih lengkap atau promo plus-plus yang bisa ditawarkan secara khusus.
Dari situ mulai banyak yang tanya deh di kolom komen, “berapa mas harganya”.
“Saya inbox ya mba/mas”, balasan tiap ada komen cukup seperti itu. biar makin banyak yg penasaran.
Selain di INBOX saya juga arahkan calon customer ke WA agar lebih private dan bisa jelaskan lebih banyak. Untuk masuk ke WA mereka bisa klik
Karena nggak saya cantumin harga maka banyak yang penasaran dan tanya.
Kebayang kan bagaimana teknik harga Inbox?
Untuk lebih memahami bisa cek postingan saya di Facebook 2 hari lalu yah😊
Sebenarnya masih ada beberapa teknik covert selling tapi kali ini saya share dua contohnya dulu ya. Kita bisa lanjutin lain waktu
Anda tidak harus menjual secara langsung (hard selling) karena dapat membuat risih teman Anda. Covert selling adalah membuat permintaan tanpa penawaran langsung/ hindarkan kata penawaran.
Kesimpulan
Covert Selling adalah Teknik Penjualan cara yang efektif berpromosi di sosial media dengan cara membuat status memberi informasi secara terselubung tentang suatu produk/jasa, tujuanya membuat penasaran dan akhirnya klarifikasi (membeli) kepada Anda.
RELATED POSTS
View all